Pages

Wednesday, August 27, 2014

Bar Bender Bar cutter

Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan.
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.
Bar bender pada ‘tempat penulis kerja praktek’ mempunyai batas pembengkokkan besi tulangan maksimal diameter besi 32mm.
Pada penggunaanya harus diperhatikan keadaan sekitar karena banyaknya aktifitas para pekerja lain yang sering melewati area pembengkokan besi atau bar bender, hal ini dikarenakan penempatan lokasi yang di dekatkan dengan generator set. Karena pernah terjadi kecelakaan kerja pada saat tulangan besi di bengkokkan dan disaat itu pula terdapat  pekerja lain yang melintasi area tersebut.
bar-bender

Gambar 1.1 Bar Bender
Spesifikasi Alat :
Type : Takeda Machinery Co. Ltd.
Kapasitas            : semua dimensi tulangan (maks. D32 mm)

Bar Cutter
Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang diinginkan. Pada proyek ini digunakan bar cutter listrik. Keuntungan dari bar cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah bar cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan. Bar cutter yang dibahas saat ini mempunyai dimensi tulangan maksimal untuk pemotongan yaitu dimensi maksimal dengan diameter besi tulangan 32mm.
Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang diameternya lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat.
Pengoperasian pada alat ini juga memerlukan perhatian khusus dikarenakan apabila operator tidak memperhatikan penggunaan bar cutter maka dapat membahayakan keselamatan kerja.
bar-cutter
Gambar 1.1 Bar Cutter
Spesifikasi Alat :
Type : Toyo Kensetsu (sumber tenaga listrik)
Kapasitas            : semua dimensi tulangan (maks. D32 mm)
Oleh : Chairil Nizar

Air Compressor Generator Set Las Listrik

Air compressor adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat ini digunakan setelah proses pekerjaan pembesian selesai.
Air compressor sangat diperlukan untuk menjaga agar hasil pengecoran tidak tercampur dengan sisa-sisa dari pekerjaan pembesian maupun debu yang terdapat pada area pengecoran
Berikut gambar air compressor yang sedang beroperasi didalam suatu proyek :
air-compressor
Gambar 1.1 Air Compressor
Spesifikasi Alat :
Type : Airman Screw
Kapasitas        : 175 Cfm
Generator Set
Generator set adalah suatu mesin (motor) diesel yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik (dinamo) sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik. Energi listrik yang berasal dari generator set ini digunakan untuk power supply yang melayani berbagai keperluan seperti: kebutuhan listrik alat concrete vibrator, travo las listrik, bar bender, bar cutter,  penerangan proyek, kebutuhan listrik kantor, dan sebagainya.
Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya (energi panas). Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan generator dalam satu poros.
generator-set
Gambar 1.2 Generator Set
Spesifikasi Alat :
Type : Nissan Diesel
Kapasitas            : 400 KVA





Las Listrik
Pengelasan adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue.
Las listrik digunakan untuk mengikat/menyambung besi atau baja. Las listrik digunakan untuk memasang sepatu kolom, pembuatan profil penyiku dan pembuatan cor stop (batas pengecoran). Pada bagian bawah travo las ini terdapat roda untuk mempermudah dalam mobilisasi di lapangan.
Keberadaan alat ini juga penting dikarenakan banyaknya pekerjaan kolom pada bangunan bertingkat tinggi, berikut gambar las listrik yang sedang digunakan di dalam suatu proyek :


Gambar 1.3 Travo Las Listrik

Spesifikasi Alat :
Type : BX1-300-2 AC ARC Welder
Kapasitas            : 60-300 Amp
oleh: Chairil Nizar

menghitung pondasi TC

Pembangunan gedung bertingkat tinggi memerlukan sarana alat berat untuk mobilisasi peralatan kerja dan bahan bangunan ke lantai atas maupun sebaliknya,  alat untuk tranportasi tersebut dapat berupa mobil crane yang dapat berpindah tempat, atau dalam satu titik dengan tower crane, kedua alat angkat tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sesuai dengan bangunan yang akan dikerjakan, misalnya mobil crane tidak memerlukan pondasi namun kapasitas angkatnya tidak terlalu besar, sedangkan tower crane memerlukan pondasi dengan kuat angkat yang lebih besar daripada mobil crane.

Untuk membangun sebuah gedung bertingkat tinggi dengan kapasitas pekerjaan yang tidak terlalu besar tentunya merupakan sebuah harga mahal jika harus membeli tower crane baru, dengan kondisi ini lalu dimanfaatkan pengusaha suplier peralatan berat sebagai peluang bagus untuk memberikan jasa sewa toer crane selama pembangunan berlangsung, harga sewa toer crane dapat disepakati per bulan atau untuk masa kontrak pembangunan dengan harga yang sudah melalui negoisasi dan penawaran yang dibukukan dalam surat kontrak sewa menyewa alat tower crane.

pondasi tower crane
Spesifikasi ukuran, bahan, dan material Pondasi tower crane biasanya sudah diberikan oleh suplier penyewa alat atau produsen tower crane, namun kondisi pekerjaan gedung yang berbeda dengan lokasi yang berlainan sehingga diperlukan perhitungan dan perencanaan ulang struktur pondasi tower crane.

Beberapa alasan yang menjadi penyebab dilakukanya perhitungan struktur pondasi TC antara lain:
  • Kondisi lapangan dimana Struktur tower crane didirikan tidak sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pondasi yang diberikan oleh produsen tower crane.
  • Sebagai langkah Value Engineering sebagai upaya penghematan biaya struktur pondasi TC semurah mungkin, tapi masih kuat untuk menahan beban strktur tower crane yang bekerja diatasnya selama pekerjaan pembangunan berlangsung.
  • Sebagai lampiran izin kepada instasi pemerintah terkait, bahwa pondasi serta tower crane yang akan beroperasi nantinya sesuai dengan prosedur keselamatan kerja dan layak untuk digunakan sebagai alat pembangunan.
  • Sebagai upaya kontraktor pelaksana pembangunan,  bahwa pondasi TC yang akan dikerjakan sudah kuat untuk digunakan, sehingga dengan disetujuinya perhitungan pondasi TC tersebut maka kontraktor pelaksana mendapat penghematan biaya struktur atau istilahnya keuntungan
  • Iseng-iseng menghitung saja

Satu hal yang merepotkan dalam pekerjaan pondasi tower crane mungkin terletak pada adanya pembobokan beton pasca selesainya penggunaan tower crane, ukuran pondasi yang hingga beberapa meter serta kualitas beton yang cukup keras tentunya menimbulkan permasalahan baru untuk menyelesiakan pekerjaan pembersihan kembali pondasi tower crane yang seringkali target penggunaan gedung setelah selesainya pembangunan dituntut dalam waktu dekat, upaya-upaya percepatan seperti pengerahan tukang bobok yang handal, penambahan bahan kimia untuk mempermudah bobok pondasi tower crane, dan upaya lainya, mungkin permasalahan  ini akan terus terjadi dan terus berulang sampai munculnya teknologi baru pondasi tower crane 

Perhitungan pondasi TC proyek

Pada halaman tentang menghitung pondasi TC, kemudian terdapat beberapa masukan tentang perhitungan pondasi TC proyek sebagai berikut:

Tatit P. Prapanca
mengenai cara perhitungan struktur pondasi tersebut :(
Sebagai gambaran desain pondasi TC:
1. TC type: free standing
2. Tinggi : 53 m
3. Jangkauan : 51 m
3. Cap : 10 Ton
4. DDT : 21.3 N/cm2 (min)
maka kebutuhan untuk pondasinya adalah berukuran 5.6 m x 5.6 m x 1.35 m dengan besi D25@160mm 2 lapis dan link bar D16@500mm

Felix Magantha
Pak Tatit, ada contoh perhitungan pondasi TC?saya masih bingung masalah pembebanan TC

Tatit P. Prapanca
@Felix Magantha:
Pada prinsipnya beban yang bekerja meliputi, beban mati, beban hidup (termasuk traveling hook load distance/ dynamic load pada saat pengangkatan maksimum), beban angin dan juga beban gempa.Kita dapat mengunakan software perhitungan ex. STAD PRO 2004 atau SAP 2000.
Asumsikan bahwa dukungan TC ke pondasi adalah dukungan jepit.
OUTPUTnya berupa gaya geser dan moment pada pondasi. Dari dua data diatas kita telah dapat menentukan dimensi dan pembesian yang diperlukan.
Dari software tersebut juga akan diketahui besarnya penurunan /deflection point pada tiap titik pondasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pondasi TC:
1. Daya Dukung Tanah / Soil Bearing Capacity
2. Untuk stabilitas pondasi harus ditinjau terhadap uplift force dan overturning moment. Jika hasil hitungan moment dan gaya yang terjadi lebih besar min. 20%. Maka pondasi akan stabil dari uplift force and overturning moment.
nah.. bagi yang hendak menambahkan tentang perhitungan pondasi TC ayo dilanjutkan

Tower Crane Elemen Penting Dalam Pekerjaan Teknik Sipil

Tower crane banyak digunakan untuk proyek-proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat dan juga jembatan. Dengan menggunakan Tower Crane maka pekerjaan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan sistem konvensional. Alat bantu dalam setiap proyek sangat penting peranannya dalam menyukseskan sebuah pekerjaan. Tidak ada yang bergerak sendirian, semuanya berkoordinasi menjadi sebuah tim yang saling mendukung satu sama lain. Salahsatu elemen penting dalam sebuah pekerjaan di proyek pembangunan itu bernama Tower Crane. Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur.

Tower Crane biasanya disewakan dengan sebuah harga yang didalamnya sudah terlingkup elemen biaya kirim (transportasi sampai ke lokasi), metode (pemasangan dan pembongkaran) serta pemulangan (transportasi sampai ke tempat nya semula). Tower crane banyak digunakan untuk proyek-proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat dan juga jembatan. Dengan menggunakan Tower Crane maka pekerjaan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan menggunakan system konvensional atau cara lama. Pada masa lalu, pekerjaan proyek jarang menggunakan Tower Crane, orang banyak dibantu dengan menggunakan Derek biasa serta menggunakan tenaga manusia dalam mengerjakan proyek gedung bertingkat.

Penempatan Tower Crane memerlukan perencanaan yang matang dan tepat. Perencanaan yang matang ini harus merujuk kepada struktur bangunan yang dibangun serta kondisi dilapangan. Apalagi jika ada banyak Tower Crane yang dipasang dalam sebuah proyek Konstruksi, harus diperhitungkan juga jangkauan dari setiap Tower Crane yang dipasang. Hal ini menjadi penting mengingat penempatan Tower Crane yang salah akan mengakibatkan tidak efektifnya fungsi dari Tower Crane itu sendiri. Tower crane harus ditempatkan sebaik mungkin agar dapat menjangkau seluruh wilayah proyek dengan menggunakan panjang lengan (jib length) yang sependek mungkin tanpa harus melakukan pekerjaan bongkar pasang Tower Crane. Semakin jauh radius jib, maka kemampuan angkat menurun.

Selain itu, kapasitas Tower Crane yang dipilih juga memegang peranan penting dalam memudahkan pekerjaan Konstruksi.DalammemilihTowerCrane, harus diperhitungkan beban angkut, jumlah dan waktu distribusinya.

Bagian-bagian Tower Crane
 Tower Crane terdiri dari Base Section, Mast Section, Telescopic Set, Slewing, Counter Jib, Cad Head, Jib Section dan Hook +Trolley. Tower Crane terbuat dari material baja. Sebagaimana dapat dilihat, struktur tower crane ini sudahbaku dan standar, dan standar ini biasanya sudah berasal dari fabrikan pembuat tower crane tersebut.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari Tower Crane:
  • Jib, merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar secara horisontal sebesar 360 ° atau sering disebut lengan tower crane yang berfungsi untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel baja (sling).
  • Counter weight, berupa beton pemberat yang terdapat pada bagian belakang tower crane yang berfungsi untuk memberikan keseimbangan pada tower crane.
  • Mast section, adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari tower crane, dimana pemasangan tiap-tiap mast section dibantu dengan alat hidrolik untuk menyusun mast section tersebut ke arah vertikal.
  • Joint pin, adalah bagian dari tower crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.
  • Sabuk pengaman (collar frame atau anchorages frame). Setelah ketinggian tower crane melampaui batas free standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat, tower crane harus dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada bangunan (kolom). Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing agar konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan.
Fungsi
Tower crane termasuk alat berat yang multifungsi dalam kegiatan proyek pembangunan gedung tinggi atau juga jembatan. Misalnya melakukan pekerjaan pemindahan bahan konstruksi ke tempat yang lebih tinggi, ataupun lebih jauh maka. Pekerjaan tersebut menjadi lebih efisien dengan menggunakan tower crane dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Tower crane juga bisa membantu kita dalam mengangkut suatu bahan atau alat konstruksi yang berat dan keperluan bongkar muat.
Selain itu, tower crane juga digunakan biasanya untuk mengangkut concrete bucket untuk pengecoran kolom pada lokasi yang tinggi serta mengangkut peralatan bantu dan bahan-bahan  untuk pekerjaan struktur, seperti air compressor, bekisting kolom, flying table form, besi beton, serta alat dan bahan lain. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan untuk kelancaran jalannya pembangunan proyek.3
Mengingat begitu pentingnya sebuah efisiensi pekerjaan dalam sebuah proyek, maka Tower Crane ini memegang peranan penting dalam setiap proyek. Namun jangan dilupakan faktor-faktor penting lainnya yang menyangkut struktur dan penempatan yang tepat agar efisiensi benar-benar terwujud.

mengenal jenis alat pemecah batu

Mengenal Jenis – Jenis Alat Pemecah Batu (Jaw dan Gyratory) dalam pekerjaan konstruksi jalan, efisiensi dan efektivitas produksi agregat untuk campuran beraspal sangat ditetukan oleh pengaturan dan pengawasan pada unit alat pemecah batu (stone crusher). Sebelum agregat masuk kea lat pemecah batu, bahan baku harus lah sudah memenuhi persyaratan kekerasan dan keawetan tertentu. Begitu juga setelah batu itu dipecah-pecah, harus juga memenuhi persyaratan fisik yang sudah ditentukan dalam spesifikasi. Jika bahan baku batuan tersebut mengandung kotoran seperti tanah atau kotoran organik maka harus dibersihkan dahulu sebelum dilakukan pemecahan di unit pemecah. Memakai agregat yang kotor akan mempengaruhi kekuatan dari perkerasan karena jalan mudah retak akibat daya ikat mengikat menjadi rendah.
Dalam memproduksi agregat dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran pemecahnya, yaitu pemecah primer, pemecah sekunder dan pemecah tersier.. Pemecah primer langsung menerima bahan baku dari querry dan kemudian memperkecil bahan baku tersebut dengan cara dipecahkan. hasil dari pemecah primer masuk ke pemecah sekunder dan demikian seterusnya samapi diperoleh ukuran agregat yang diinginkan. Secara umum jika kita urutkan maka terklasifikasi sperti berikut ini :
  1. Pemecah primer, biasanya digunakan alat pemecah batu jenis jaw, gyratory atau hammer mill
  2. Pemecah sekunder, biasanya digunakan pemecah batu konus, roll atau hammer mill
  3. pemecah tersier, biasanya digunakan pemecah batu jenis roll, rod mill atau ball mill
Sekarang mari kita lihat jenis – jenis alat pemecah batu yang sebagian sudah disebutkan diatas. jenis- jenis pemecah batu ini meliputi 4 macam yaitu :
a)      Pemecah batu jenis jaw
-          Penggerak tunggal
-          Penggerak ganda
b)      Pemecah batu jenis gyratory dan konus (cone)
-          Gyratory
-          Konus (cone)
c)      Pemecah batu jenis bentur (impact)
-          Primer
-          Penggiling (hammermills/limemills)
-          Batang horizontal (horizontal shaft)
-          batang vertical (vertical shaft)
d)     Pemecah batu jenis silinder (roll)
-          Silinder tunggal (single roll)
-          Silinder ganda (double roll)

Sekarang kita akan membahas pemecah batu jenis jaw dan gyratory.
alat pemecah batu
Pemecah batu jenis jaw
Pemecah tipe ini adalah jenis yang paling banyak digunakan untuk pemecah primer (primary crusher). jenis ini sangat efektif digunakan untuk batuan sedimen samapi batuan yang paling keras seperti granit dan basal. Bentuk alat ini seperti rahang penjepit dengan dua buah plat yang salah satu platnya berada pada posisi tetap sedangkan plat yang lainnya bergerak yang didorong oleh satu (single) atau dua (double) batang penggerak (toggle) sebagai penghantam. Penggerak tunggal digunakan untuk pemecah pertama dan penggerak ganda untuk pemecah kedua. Plat ini terbuat dari baja manganese dan dapat diganti-ganti lho. jadi jangan takut kalau suatu saat plat nya rusak atau tergerus karena batuan. Untuk masalah harga, jaw crusher penggerak tunggal lebih rendah 20% – 40% dari harga penggerak ganda, bentuknya lebih berat tetapi pendek, dan kapasitas produksinya tinggi. penggerak ganda harganya relatif lebih mahal dan digunakan untuk memecah batu yang abrasif seperti kuarsa.

Pemecah batu jenis gyratory
Pemecah batu jenis gyratory ini mempunyai konus yang bergerak berputar dan bergoyang turun naik dengan sudut bervariasi. Konus bagian dalam berputar secara eksentris. mesin ini dapat digunakan untuk batu yang abrasif, kasar dan kenyal. Berat mesin antara 5 sampai 10 kali berat pemecah jenis jaw, harganya pun 3x lebih mahal daripada pemecah jenis jaw. namun output yang dihasilkan lebih tinggi dengan menghasilkan batu yang lebih halus daripada hasil pemecah jenis jaw, selain itu pemecah jenis ini dapat menangani ukuran batu yang beragam, hemat energy dan dapat menangani batu yang basah dan sedikit berlempungan.

sipil Jenis alat berat untuk proyek bangunan

Macam-macam jenis alat berat yang digunakan untuk proyek bangunan seringkali kita temui pada pelaksanaan pembangunan, masing-masing tipe alat tersebut mempunyai fungsi sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan, berikut ini daftar alat berat yng sering digunakan adalah.

Tower Crane / TC
Hampir semua proyek gedung bertingkat tinggi menggunakan alat ini, fungsi utamanya adalah sebagai alat lalu lintas material dari bawah menuju atas atau sebaliknya, misalnya digunakan saat melakukan pekerjaan pengecoran beton dengan cara mengangkat beton dengan bucket dari truck mixer menuju area pengecoran, fungsi lainya misalnya untuk mpbilisasi besi tulangan ke area pekerjaan. penggunaan TC ini perlu direncanakan dengan baik dari sisi penempatan, pondasi TC dan pengaturan jadwal penggunaan alat sehingga tower crane dapat terpakai secara maksimal.

Excavator / Back Hoe
Alat berat untuk proyek bangunan yang sering digunakan lainya adalah excavator yang berfungsi untuk penggalian dan pengerukan tanah, setiap proyek yang berhubungan dengan tanah akan banyak berhubungan dengan alat ini misalnya pembuatan sungai, pembuatan lantai basement gedung, cutting fill jalan raya dll.

Dump Truck
Berbentuk seperti mobil pada umumnya namun dibuat lebih besar dengan bak dibelakngnya sehingga dapat digunakan untuk pengangkutan bahan bangunan dari pabrik menuju lokasi proyek bangunan atau sebaliknya. pada proyek skala besar akan banyak kita temui dump truck, penggunaan paling padat terjadi pada pekerjaan galian tanah yang apabila lokasi proyek berada diperkotaan maka harus memperhatikan peraturan transportasi dan kebersihan jalan raya, misalnya untuk daerah Jakarta untuk wilayah tertentu hanya mengizinkan dump truck beroperasi di malam hari, oleh karena itu pada proyek gedung bertingkat tinggi ditengah kota yang sedang melakukan pekerjaan galian tanah menjadi sangat sibuk dimalam hari dan kosong disaat siang. sebelum meninggalkan area proyek perlu pekerjaan pembersihan truck terlebih dahulu dengan menyediakan tempat khusus cuci ban truck karena jika tidak dilakukan maka siap-siap untuk dipanggil dan diminta pertanggungjawaban dinas pertamanan pemerintah kota setempat.

Mobile Crane
Fungsinya sama dengan tower crane namun jenis alat berat ini bersifat mobile atau bisa berpindah tempat sehingga tidak memerlukan pondasi khusus.

Dan masih banyak lagi jenis alat berat lainya yang dalam menggunakan perlu memperhitungkan kapasitas produksi masing-masing alat dan perencanaan waktu penggunaan secara matang, karena mahalnya biaya sewa alat berat yang seringkali dihitung per jam dapat menyebabkan pembengkakan biaya jika menyewa alat untuk berdiam diri dilingkungan proyek

Penyebab Tower Crane TC rubuh

Kecelakaan TC ambruk pada sebuah proyek bangunan merupakan hal yang sangat tidak menyenangkan karena dapat menimbulkan kerugian tidak sedikit, konstruksi bangunan yang sudah dibangun dengan susah payah bisa hancur dalam sekejap, akibat paling fatal adalah adanya resiko melayangnya nyawa pekerja. Nama perusahaan juga ikut tercoreng atau bahkan terkena back list sehingga tidak diperbolehkan untuk mengerjakan proyek selanjutnya. Ya.. bermacam kejadian ngeri lainya tentu sangat tidak diharapkan, lalu apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah adanya kejadian tersebut. Untuk itu perlu kita ketahui apa saja hal-hal yang mungkin menjadi penyebab tower crane TC rubuh? mari kita bahas disini.

Contoh kejadian TC ambruk
TC rubuh
Macam-macam penyebab Tower crane (TC) rubuh
  1. Beban yang diangkat oleh tower crane melebihi batas izin kemampuan, istilahnya over load.
  2. Tiang tower crane miring, Saat pemasangan TC harus dicek ketegakanya dari dua sisi yang berbeda menggunakan alat ukur seperti teodolit dengan angka kesalahan maksimal 0,5 mm.
  3. Pondasi TC tidak kuat, bisa jadi dimensinya terlalu kecil atau bahan bangunan yang digunakan dibawah spesifikasi material yang dibutuhkan.
  4. Umur TC sudah tua, Material baja akan mengalami perlemahan jika digunakan secara terus menerus dalam waktu lama.
  5. Jadwal penggunaan TC yang terlalu dipaksakan, harus ada waktu istirahat dan kapan bisa beroperasional kembali, hal ini untuk mengantisipasi kelelahan operator dan tower crane itu sendiri.
  6. Sambungan tidak kuat atau tidak terpasang dengan sempurna.
  7. Terjadi bencana alam seperti gempa, kebakaran, atau huru hara yang tingkat gangguanya diatas kemampuan alat.
  8. Faktor kesengajaan, bisa jadi ada gangguan dari luar yang menyebabkan kerusakan pada alat berat.
  9. Aplagi penyebab lainya ya? bagi yang hendak menambahkan bisa dituliskan dibawah.

Setelah kita ketahui penyebabnya maka bisa melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi kejadian TC ambruk dimasa mendatang, Namun sebagai manusia kita tidak dapat bergerak sendiri tanpa bantuan Tuhan yang maha kuat, oleh karena itu setiap usaha perlu disertai dengan doa agar proses pelaksanaan pembangunan proyek dapat berjalan lancar tanpa adanya kecelakaan, atau istilahnya Zero Accident.

Download brosur Tower crane TC

Pengunaan tower crane dewasa ini merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam proyek konstruksi terutama untuk pembangunan gedung bertingkat tinggi. alat ini biasanya digunakan untuk proyek yang pengerjaanya membutuhkan waktu lama dan luasan area proyek tidak lebih dari diamater 60 m, untuk penggunaan jangka pendek atau pekerjaan infrastruktur yang luas sebaiknya menggunakan mobil crane karena lebih praktis sekaligus lebih hemat. Ada bermacam merek TC yang ditawarkan para pengusaha persewaan alat berat sehingga kontraktor dapat memilih mana yang terbaik, termuda sekaligus termurah. Nah.. disini kita akan mencoba menyediakan link tempat download brosur Tower crane (TC)

Fungsi Brosur TC
  1. Sebagai media bagi supplier untuk menjelaskan tentang produk yang ditawarkan agar bisa dipahami oleh penyewa alat.
  2. Mengetahui spesifikasi TC, misalnya ukuran panjang x lebar TC, free standing, daya angkut maksimal dll.
  3. Sebagai pedoman untuk membuat desain pondasi tower crane, dengan melihat data beban dan ukuran TC pada brosur maka dapat dihitung seperti apa pondasi yang kuat untuk dijadikan tempat berdiri alat angkat tersebut.
  4. Untuk menentukan metode pemasangan yang paling cepat sekaligus efisien.
Mengingat begitu pentingnya manfaat brosur TC dalam dunia proyek konstruksi, diharapkan para supplier alat berat dapat membuat yang selengkap mungkin.
Hal-hal yang seharusnya ada dalam brosur TC tapi seringkali tidak tersedia
  1. Gaya tekan/ tarik total.
  2. Nama-nama detail potongan alat beserta ukuran dan beratnya.
  3. Bentuk dan ukuran angkur.
Saran bagi para supplier, sebaiknya dilengkapi karena menyangkut kemudahan dalam penggunaan sekaligus berkaitan dengan keselamatan kerja. contohnya ketika alat ini digunakan untuk mengangkat benda yang beratnya melebihi daya angkut maka bisa dipastikan terjadi kerobohan.

Link download brosur TC
Macam-macam merek TC : Potain, Lebher,
Link download brosur tower crane : (sabar dulu ya, link di update nanti, mau dikumpulkan dulu brosurnya )
Demikian kumpulan brosur TC dari berbagai macam merek ini, semoga dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan atau sekedar untuk bahan belajar secara mandiri atau  di bangku sekolah

Urutan pekerjaan pemasangan tower crane

Dalam pembangunan gedung bertingkat tinggi membutuhkan alat yang dapat mengangkat beban berat sampai sekian ribu ton. alat yang bisa digunakan yaitu mobile crane yang dapat berpindah tempat secara cepat, atau bisa juga menggunakan tower crane (TC) yang diam ditempat. Posisi TC diatur sedemikian rupa agar dapat melayani sebanyak mungkin aktifitas pembangunan. Perlu perencanaan yang matang agar didapatkan alat terbaik. Nah.. berikut ini urutan pekerjaan pemasangan tower crane barangkali dapat menjadi penambah refrensi keilmuan alat berat bagi saudara saudari

Urutan pekerjaan pemasangan tower crane
  1. Menentukan TC yang akan digunakan, dari mana alat tersebut akan diadakan, apakah mau sewa atau beli untuk mendapatkan harga termurah sekaligus kualitas terbaik. dari evaluasi tersebut maka dapat diputuskan tipe alat apa yang akan dipakai.
  2. Desain Pondasi TC, Berdasarkan data-data yang tersedia entah itu brosur TC serta informasi lain, dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan untuk menentukan seperti apa pondasi yang kuat dan murah. hasilnya berupa bentuk dan ukuran pondasi, jenis dan jumlah besi yang digunakan dan tipe beton K berapa yang mau dipakai.
  3. Gambar Pondasi dan perletakan TC, dilanjutkan dengan pembuatan shop drawing tower crane yang berfungsi untuk proses perizinan sekaligus pedoman pelaksanaan dilapangan.
  4. Pengukuran Posisi TC dilapangan, menentukan dimana titik lokasi pondasi TC akan dibuat.
  5. Galian Tanah, dilanjutkan dengan menggali tanah sebagai tempat dimana berdirinya pondasi.
  6. Bekisting pondasi, berfungsi sebagai batas cor sekaligus alat cetak pondasi brton bertulang.
  7. Pembesian / pemasangan besi tulangan, besi berfungsi sebagai penahan gaya tarik,tekan dan geser bekerjasama dengan beton agar pondasi kuat.
  8. Pasang angkur TC, bisa dibilang sebagai sepatunya tower crane, dimana alat berat ini berpijak.
  9. Cor pondasi TC, selanjutnya dapat dilakukan pengecoran menggunakan tipe beton sesuai rencana.
  10. Pemasangan Tower crane, sering disebut juga sebagai erection TC.
  11. Pasang lampu dan perlengkapan TC.
  12. TC siap dioperasikan.

Jadi begitulah gambaran sederhana mengenai proses urutan pekerjaan tower crane dari awal perencanaan sampai dengan pemasangan sehingga dapat beroperasi sesuai harapan